PTS Vs PTN, Sederajat?

Like this

butsijournal

*oleh: Febry Ichwan Butsi
** Tulisan ini pernah diterbitkan di Harian Waspada-Medan, edisi: 20 Januari 2016

Tulisan ini didorong kegalauan penulis kala bersua dengan kolega di salah satu universitas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di kota Medan beberapa waktu yang lalu. Sebagai alumni saya sowan dan sekedar menyempatkan diri menyambangi almamater karena memang ada urusan sedikit di kampus itu.

Beberapa kolega nampak antusias bertanya pada saya yang merupakan dosen yayasan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), “Dosen di kampus mana,”atau pertanyaan, “Ngajar jurusan dan mata kuliah apa,” dan banyak lagi. Singkatnya, secara intepretatif pertanyaan itu mengarah “Nyaman kamu ngajar di PTS.!?”

Terus terang hal ini menempatkan saya pada situasi subordinatif peran sebagai sesama dosen. Imbasnya menggelitik saya untuk kembali membuka referensi, acuan dan pustaka. Apakah benar PTN dan PTS itu sederajat demikian halnya dosen PTN dan PTS.

Lihat pos aslinya 769 kata lagi

Tentang millaoctaviana

Di belakang pria yang sukses bukanlah seorang wanita, mereka ada disampingnya, bersamanya, bukan dibelakangnya.
Pos ini dipublikasikan di Tanpa kategori. Tandai permalink.

2 Balasan ke PTS Vs PTN, Sederajat?

  1. zainullah berkata:

    stress gw sama ptn wkwkwk langsung ke pts bodo amat lah temen ngrocokin niat gw bwt belajar bukan nyari pengakuan wkwkwk

    Disukai oleh 2 orang

    • millaoctaviana berkata:

      Hehe emang puseeng kalo mikir PTN, buktikan kalo lulusan PTS juga bisa bersaing di dunia kerja gan.. kembali lagi semua udah ada yg ngatur, ^^ keep fight, gan ! hehe
      .
      sekarang kuliah dimana ?

      Suka

Tinggalkan komentar